PT PSMI Jakarta menerapkan STP, IPAL domestik kelas IV, instalasi sewage treatment plant Hydrokalvabio HK10 untuk mengolah air limbah secara efisien dan ramah lingkungan. Sistem ini berkapasitas 10 m³ per hari dan dirancang untuk mendaur ulang limbah dari aktivitas gedung perkantoran seperti toilet, wastafel, shower, dan pantry, sesuai standar pengelolaan air bersih.
Air limbah yang masuk umumnya bersifat ringan (non-B3) dan berasal dari kegiatan sanitasi biasa. Dengan pemrosesan biologis dan disinfeksi akhir, air hasil olahan dapat digunakan kembali (reuse) untuk keperluan non-konsumsi, seperti flushing toilet, penyiraman tanaman, atau pengisian ulang cooling tower.
Karakteristik limbah domestik masuk (influent):
Sistem Hydrokalvabio HK10 merupakan sistem biofilter kompak berbahan FRP (fiberglass) yang tahan korosi, mudah dalam pemasangan, dan cocok untuk ruang terbatas seperti di basement gedung. Proses pengolahan dilakukan dalam beberapa tahap:
Air hasil olahan memenuhi baku mutu limbah domestik berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 122 Tahun 2005 dan Permen LHK No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016, dengan parameter hasil:
Air hasil IPAL Hydrokalvabio HK10 di PT PSMI dimanfaatkan untuk:
Manfaat implementasi sistem ini secara umum adalah:
Aspek | Manfaat |
---|---|
Lingkungan | Mengurangi pembuangan limbah ke saluran kota dan memperbaiki ekosistem |
Ekonomi | Mengurangi konsumsi air bersih dari PDAM dan biaya operasional |
Regulasi | Memenuhi ketentuan pengelolaan limbah di wilayah DKI Jakarta |
Efisiensi | Memanfaatkan kembali air bekas untuk kebutuhan fungsional gedung |
Sustainable | Mendukung program Green Building dan sertifikasi seperti Greenship/LEED |
Beberapa tantangan yang dihadapi selama implementasi:
Dengan penggunaan Hydrokalvabio HK10, PT PSMI telah menunjukkan komitmen terhadap pengelolaan air limbah yang berkelanjutan, efisien, dan sesuai dengan perkembangan teknologi ramah lingkungan. Ini menjadi contoh baik bagi gedung-gedung perkantoran lain di Jakarta dalam menerapkan sistem daur ulang air limbah domestik secara mandiri.